Hallo... Welcome
to My Blog
Kali ini aku akan memberikan informasi tentang Kerajaan-kerajaan Islam di nusantara.
1. Kerajaan Samudera Pasai
Letak geografis terletak di Pantai Timur Pulau Sumatera
bagian utara berdekatan dengan jalur pelayaran internasional (Selat Malaka).
Sumber sejarah:
1.
Cakra Donya
2.
Makan Sultan Malik Al-Shaleh
3.
Makam Sultan Malik Al-Zahir
4.
Makam Teunhlu Sisi Abdullah Tajul Nillah
5.
Makam Teungku Peueut Ploh Peueut
6.
Makam Ratu Al-Aqla (Nur Ilah)
7.
Stempel Kerajaan Samudra Pasai
8.
Naskah Surat Sultan Zainal Abidin
Sistem pemerintahan,
monarki dan dipimpin oleh raja-raja yang yang memerintah yaitu:
1.
Sultan Malik Al-Saleh
2.
Sultan Muhammad Malikul Zahir
3.
Sultan Malikul Mahmud
4.
Sultan Malikul Mansyur
5.
Sultan Ahmad Malik Az-Zahir
6.
Sultanah Nahrisyah
Sistem ekonomi :
perdagangan, pelayaran
dan perladangan. Pasai merupakan
kota dagang, mengandalkan lada sebagai komoditi andalannya, Sementara
masyarakat Pasai umumnya telah menanam padi di ladang.
Sistem sosial budaya :
Kehidupan sosial masayarakat kerajaan samudra pasai diatur
menurut aturan-aturan dan hukum-hukum
islam. Kerajaan Samudera Pasai berkembang sebagai penghasil karya tulis yang
baik.
Faktor kemajuan :
1.
Memiliki mata uang yang diciptakan sendiri untuk
alat pembayaran yang dinamakan dirham
2.
Pada masa pemerintahan sultan malik as-shalih
terjalin hubungan baik dengan cina
Faktor
kemunduran :
1.
Tidak ada pengganti yang cakap setelah sultan
malik at-thahrir
2.
Terjadi perebutan kekuasaan
3.
Serangan dari majapahit tahun 1939
4.
Serangan portugis
2. Kerajaan Aceh
Terletak di pulau
Sumatra utara bagian utara.
Sumber sejarah:
1.
Masjid raya baiturrahman
2.
Benteng indrapatra
3.
Gunongan
4.
Makam sultan iskandar muda
5.
Meriam kerajaan aceh
6.
Uang emas kerajaan aceh
Sistem pemerintahan : monarki mutlak.,dipimpin oleh raja-raja yang memerintah yaitu:
1.
Sultan ali mughayat syah
2.
Sultan salahuhudin
3.
Sultan alaudin riayat syah al-kahar
4.
Sultan iskandar mudasultan iskanadar thani
Sistem ekonomi :
perdagangan, perladangan dan pelayaran
Sistem sosial budaya :
terpengaruh dari budaya arab dan menggunakan tingkatan sosial seperti tengku,
teuku, ulubalang, dan sebagainya
Faktor kemajuan:
1.
Letaknya strategis di
pintu gerbang pelayaran internasional.
2.
Pelabuhan Olele
memiliki persyaratan sebagai pelabuhan dagang yang baik.
3.
Aceh kaya akan
tanaman lada.
4.
Aceh bekembang pesat
setelah Malaka dikuasai Portugis.
5.
Para pedagang Islam
memindahkan kegiatan berdagang dari Malaka ke Aceh. Aceh mencapai kejayaannya
pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1635). Karena menjadi pusat
agama Islam, Aceh sering disebut Serambi Mekah.
Faktor kemunduran
1.
Kalah dalam perang melawan portugis
2.
Tidak ada tokoh yang cakap untuk menggantikan
sultan iskandar muda
3.
Daerah-daerah taklukan banyak yang melepaskan
diri, seperti johor, perlak, minangkabau, siak.
3. Kerajaan Malaka
Letak kerajaan ini adalah di Selat Malaka / Semenanjung
Malaka.
Sumber sejarah: mata
uang dari akhir abad ke-15 dan benteng A’Farmosa
Sistem pemerintahan : Raja –
raja yang pernah memerintah kerajaan ini adalah Sri Maharaja, Sri Prameswara
Dewa Syah, Sultan Muzzafar Syah,
Sultan Mansyur Syah, Sultan Alauddin Riayat Syah, dan Sultan Mahmud Syah.
Sistem ekonomi:
perdagangan
Sistem sosial budaya:
perkembangan seni sastra melayu mengalami perkembangan yang pesat, seperti munculnya
karya sastra yang menggambarkan tokoh kepahlawanan seperti hang tuah.
Faktor
kemajuan:
1.
Malaka
berkembang menjadi pusat perkembangan agama Islam di Asia Tenggara, hingga mencapai puncak kejayaan di masa pemeritahan
Sultan Mansyur Syah.
2.
Salah satu
komoditas penting yang diimpor Malaka dari Sumatera saat itu adalah beras.
3.
Banyak
ditemukan biji-biji timah di daratan Malaka.
Faktor
kemunduran:
Yang menyebabkan Kerajaan Malaka runtuh adalah akibat
serangan Portugis pada 24 Agustus 1511, yang dipimpin oleh Alfonso de
Albuquerque. Sejak saat itu, para keluarga kerajaan menyingkir ke negeri lain.
4. Kerajaan Demak
Letaknya
di daerah Jawa Tengah dan menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa.
Sumber
sejarah: Masjid Agung Demak, Pintu
Bledeg, Piring Campa, Saka Tatal, Dampar Kencana, Serta Makam-Makam Sultan
Kerajaan Demak.
Sistem pemerintahan: Raja – raja yang pernah memerintah
kerajaan ini adalah Raden Patah, Pati Unus, Sultan Trenggono.
Sistem ekonomi:
pedagangan, pelayaran, pertanian
Sistem sosial budaya: Kehidupan
sosial Demak diatur oleh hukum-hukum Islam, namun juga masih menerima tradisi
lama. Tradisi Sekaten yaitu meletakkan
dasar-dasar syahadatain di
pendapa (serambi depan Masjid Agung Demak)
Faktor kemajuan:
1.
Mundur dan runtuhnya Majapahit
2.
Raden Patah,
seorang keturunan Raja Majapahit Brawijaya V mendapat dukungan dari parawali
yang sangat dihormati,
3.
Banyak
adipati pesisir yang tidak puas dengan majapahit dan mendukung Raden Patah,
4.
Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
5.
Pusaka kerajaan Majapahti sebagai lambang
pemegang kuasa diberikan kepada Raden Patah.
Faktor
kemunduran:
1. Terjadi
pertikaian antarkeluarga sepeninggal Sultan Trenggana,
2. Naiknya Arya Penangsang ke tahta kerajaan,
3. Arya Penangsang dapat dikalahkan Jaka
Tingkir.
5. Kerajaan Cirebon
Terletak
di Pantai Utara Jawa Barat dan menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa Barat.
Sumber
sejarah :
1.
Keraton
kasepuhan Cirebon
2.
Kereta
singa barong kasepuhan
3.
Keraton
kanoman
4.
Kereta
paksi naga lima
5.
Keratonkacirebonan
6.
Masjd
sang cipta rasa
7.
Masjid
sunan gunung jati
Sistem
pemerintahan, Raja – raja yang pernah memerintah kerajaan ini adalah:
1.
Pangeran
cakrabuana
2.
Sunan
gunung jati
3.
Panembahan
ratu l
4.
Panembahan
ratu ll
Sistem
ekonomi: perdagagan, pelayaran
Sistem
sosial budaya: Terdiri dari
beberapa golongan yaitu, golongan raja beserta keluarga,
Golongan elit, golongan non elit, dan
golongan budak. Tradisi yang dilakukan yaitu upacara tradisional Maulid Nabi
Muhammad SAW, dan upacara Pajang Jimat.
Faktor
kemajuan:
1.
Pendidikan
keagamaan di Cirebon terus berkembang.
2.
Pada
abad ke-17 dan ke-18 di keraton-keraton Cirebon berkembang kegiatan-kegiatan
sastra yang sangat memikat perhatian
Faktor
kemunduran:
1.
Perpecahan
antara saudara menyebabkan kedudukan Kesultanan Cirebon menjadi lemah
2.
Pada
waktu Panembahan Sepuh meninggal dunia (1697), terjadi perebutan kekuasaan diantara
kedua putranya. Keadaan demikian mengakibatkan kedudukan VOC semakin kokoh.
6. Kerajaan Banten
Terletak
di ujung barat Pulau Jawa, yaitu di daerah Banten, Jawa Barat.
Sumber
sejarah: Istana Keraton Kaibon, Istana
Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten, Danau Tasikardi, Pangidelan Emas.
Sistem
pemerintahan : Raja-raja yang memerintah kerajaan ini adalah : Panembahan Yusuf, Maulana Muhammad, Abu
Mufakir, dan Sultan Ageng Tirtayasa.
Sistem ekonomi: bertumpu pada bidang perdagangan karena
memiliki bahan ekspor penting, yaitu lada sebagai daya tarik yang kuat bagi pedagang
asing.
Sistem
sosial budaya: Kerajaan Banten menerapkan sistem timbal balik, Kerajaan akan
membina hubungan baik terhadap Negara manapun yang ingin membina hubungan baik
dengan Kerajaan, tapi sebaliknya Kerajaan Banten menerapkan sistem perlawanan terhadap
bangsa manapun yang ingin menganggu kedaulatan Kerajaan.
Faktor
kemajuan:
1.
Letaknya
sangat strategis, yaitu di Selat Sunda,
2.
Pelabuhan
kerajaan Banten memenuhi persyaratan yang baik,
3.
Jatuhnya
Malaka ke tangan Portugis.
Faktor kemunduran:
1.
Mangkatnya
Raja Besar Banten Maulana Yusuf dan
tidak ada yang menggantikannya,
2.
Perang
saudara antara saudara Maulana Yusuf
dengan pembesar Kerajaan Banten.
7. Kerajaan Mataram Islam/Mataram Kuno
Kerajaan
Mataram terletak di Jawa Tengah dengan daerah intinya disebut Bhumi Mataram.
Sumber
sejarah: Babad Tanah Djawi, Babad
Meinsma, Serat Kandha, Serat Centini, Serat Cabolek, Serat Dharma Wirayat.
Sistem
pemerintahan: Raja pertama yang memerintah adalah Sutawijaya yang bergelar Panembahan
Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Setelah Sutawijaya wafat, digantikan
oleh putranya yaitu Mas Johang yang
bergelar Sultan Anyakrawati.
Sistem
ekonomi: Pertanian, Pelayaran,
Perdagangan
Sistem
sosial budaya: kehidupan masyarakat tertatata dengan baik berdasarkan hukum
islam tanpa meninggalkan norma-norma lama begitu saja.
Faktor
kemajuan: Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Beliau banyak berjasa
dalam bidang kebudayaan dan agama.
Faktor
kemunduran: Kemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan
menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi
rakyat tidak terurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.
8. Kerajaan Pajang
Terletak di daerah Kartasura, dekat Surakarta/Solo, Jawa
Tengah.
Sumber sejarah: Masjid
Leweyan, Makam Ki Ageng Henis, Batik Yang Dikenal Oleh Ki Ageng Henis
Sistem pemerintahan: Raja-raja yang memerintah adalah: Jaka Tingkir, Arya Pangari, Pangeran Benawa
Sistem
ekonomi: Pajang terletak di daerah pedalaman sehingga kerajaan ini
menitikberatkan mata peneaharianya dari pertanian dengan hasil utamanya beras.
Sistem sosial budaya: tradisi
hindu masih besar pengaruhnya di pajang, seningga muncul akulturasi budaya
antara hindu dan islam.
Faktor
kemajuan
1.
Sultan Adiwijaya memperluas kekuasaannya di Jawa pedalaman,
2.
Ditundukkannya
Kediri pada tahun 1577,
3.
Bidang
kesusastraan dan kesenian yang sudah maju di Demak dan Jepara lambat lau
dikenal di pedalaman Jawa.
Faktor kemunduran
1.
Perluasan
wilayah tidak dapat dijalankan secara maksimal,
2.
Kesultanan
Pajang kalah pamor terhadap Mataram.
9. Kerajaan banjar
Terletak di pulau
kalimantan
Sumber sejarah: hikayat lambung mangkurat atau hikayat
banjar
Sistem pemerintahan:
dipimpin oleh raja-raja yang memerintah yaitu: sultan suriansyah, Sultan Rahmatullah Bin Sultan Suriansyah,
Sultan Mustain Billah, Sultan Hidayatullah Bin Rahmatullah, Pangerah Khairul
Saleh Trah Sultan Sulaiman
Sistem ekonomi:
perdagangan
Sistem sosial budaya:
masyarakat terdiri dari tiga golongan, yaitu kelompok banjar muara (suku
ngaju), kelompok banjar batang banyu (suku maanyan), dan kelompok banjar hulu
(suku bukit)
Faktor kemajuan :
1.
Kerajaan banjar mengalahkan kerajaan nagara daha
2.
Mencapai puncak kejayaan dibawah pemerintahan
pangeran antasari
Faktor
kemunduran :
1.
Kehadiran pihak pemerintah colonial hindia
belanda yang ikut campur urusan adat kerajaan
2.
Kertelibatan unsure asing yang hadir dalam
kerajaan yang mengakibatkan perang antara kerajaan banjar dan pemerintah
colonial hindia belanda
10. Kerajaan
Ternate-Tidore
Terletak
di Kepulauan Maluku, antara sulawesi dan irian jaya
Sumber sejarah:
Istana Sultan Ternate, Benteng Kerajaan
Ternate, Makam Sultan Baabullah, Benteng Tore, Keratin Tidore
Sistem
pemerintahan: dipimpin oleh raja yang memerintah: Sultan Marhum, Sultan Zainal Abidin, Sultan Sirullah, Sultan Baabullah.
Raja Jarlolo Sultan Nuku
Sistem
ekonomi: pertanian dan perdagangan
Sistem sosial
budaya: Rakyat Maluku didominasi
oleh aktivitas perekonomian, tidak begitu banyak mempunyai
kesempatan untuk menghasilkan karya-karya dalam bentuk kebudayaan.
Faktor kemajuan
1.
Raja
Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuku,
2.
Wilayah
kekuaaan Tidore cukup luas,
3.
Pengganti
Sultan Nuku adalah adiknya.
Faktor
kemunduran
1.
Adu
domba Kerajaan Tidore yang dilakukan bangsa asing,
2.
VOC
berhasil menguasai perdagangan rempah – rempah di Maluku.
11. Kerajaan Gowa-Tallo
Terletak di Sulawesi Selatan yang memiliki posisi yang
penting karena dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara.
Sumber sejarah: Benteng
Fort Rotterdam, Susunan Batu-Batu Tembok Benteng Tallo, Sumur Baraniaya,
Kuburan Datuk Ribandang.
Sistem pemerintahan: Raja pertama kerajaan Makassar adalah Sultan Alauddin. Selain Sultan
Alauddin, ada Sultan Mahmud Said, Sultan Hasanuddin, dan Raja Mapasomba yang pernah memerintah
kerajaan Makassar.
Sistem ekonomi: Kehidupan ekonomi kerajaan ini bertumpu pada
perdagangan dan pelayaran.
Sistem
sosial budaya: Masyarakat Makassar dibebankan atas tiga lapisan atau kelas.
Kelas tertinggi bergelar karaeng yang
terdiri dari kaum bangsawan, tumasaraq
adalah gelar untuk rakyat biasa, dan ata
untuk hamba sahaya. Hasil kebudayaan yang cukup menonjol dari Kerajaan Makassar
adalah keahlian masyarakatnya membuat perahu layar yang disebut pinisi
dan lambo.
Faktor
kemajuan
1.
Kerajaan
Makassar sebagai pusat persinggahan para pedagang internasional.
2.
Kerajaan
Makassar sebagai pusat perdagangan wilayah timur
Faktor
kemunduran
1.
Di
kerajaan Makssar terjadi pertentangan keluarga bangsawan,
2.
Tidak
ada regenerasi yang cakap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar