Jumat, 28 Oktober 2016

Contoh Cerpen Bahasa Indonesia



Hallo... Welcome to My Blog

Kali ini aku bakalan ngepost cerpen karya aku. Jadi, cerpen ini menceritakan tentang seorang putri cantik dan baik hati bernama Putri Soraya. Soraya merupakan keturunan dari penyihir baik. Soraya mempunyai saudara tiri yang bernama Abigail, abigail mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan soraya. Abigail sangat iri dengan soraya, hingga di suatu hari abigail ingin membunuh soraya melalui Penyihir jahat yaitu Livya.
Berikut ini adalah cerpen yang berjudul Putri Soraya. Silahkan di baca....

Putri Soraya

Di sebuah kerajaan bernama kerajaan Malava. Hiduplah seorang putri bernama putri Soraya. Putri soraya di puja banyak orang di kerajaan karena kecantikan dan kebaikannya. Kakak tirinya Putri Abigail iri kepada Puteri Soraya dan berniat ingin membunuhnya. Putri Soraya merupakan anak bungsu dari istri kedua raja Kendrick yaitu Ratu Tanyia. Ratu Tanyia tewas terbunuh oleh Penyihir jahat bernama Livya. Ratu Tanyia merupakan penyihir baik yang merupakan musuh dari penyihir jahat.  
Pada suatu hari Putri Abigail hendak membunuh putri soraya, ia berniat melakukan kerjasama dengan si penyihir jahat Livya. Penyihir tersebut di kurung di penjara bawah tanah istana karena dia telah membunuh Ratu Tanyia.
“Siapa kau?” Tanya Livya.
“Aku Putri Abigail” Ucap Abigail sambil tersenyum
“Apa yang membawamu datang kesini?”
“Aku hanya ingin berkunjung”
“Sebaiknya kamu pergi! Sebelum penjaga datang”
“Aku bisa membebaskanmu jika kamu mau”
“Apa maksud perkataanmu?”
“Aku ingin bekerjasama denganmu wahai penyihir”
“Apa yang kamu inginkan?”
“Aku ingin kamu membantuku untuk membunuh putri Soraya. Dan aku akan membebaskanmu lalu akan ku bawakan tongkat sihirmu”
“Hmm... Baiklah, mari kita lakukan” Ujar Penyihir Livya 
            Keesokan harinya, Abigail datang ke kamar Soraya, ia ingin mengajak Soraya ke hutan dan membunuhnya.
            “Soraya maukah kamu menolongku?” Tanya Abigail
            “Apa yang bisa ku bantu kak?” Jawab Soraya
“Aku ingin pergi ke suatu tempat. Apakah kamu mau menemaniku?”
“Kemana itu?”
“Nanti kamu akan tahu”
Pada hari itu mereka berdua pergi menyusuri hutan. Tiba-tiba langit menjadi gelap dan turun hujan deras sekali. Abigail mengajak Soraya berteduh di sebuah rumah kecil di hutan, ternyata rumah tersebut rumah si penyihir jahat.
“Mari kita berteduh di rumah itu”
“Apakah sebaiknya kita pulang saja kak? Ayah pasti akan khawatir”
“Kita tunggu hujan reda, lalu kita pulang’
“Baiklah”
Mereka berdua pun masuk kerumah si penyihir jahat itu. Rumah itu sangat berantakan dan gelap. Disana Abigail mulai melakukan rencananya. Abigail berpura-pura ingin mencari lampu, tetapi dia malah pulang ke istana dan meninggalkan Soraya dirumah itu.
“Kamu tunggu disini, aku akan mencari lampu”
“Iya kak”
Hari sudah malam, hujan belum juga reda tetapi malah tambah deras. Suara petir pun sangat kencang. Tiba-tiba pintu rumah itu tertutup sendiri. Suasananya menjadi sangat menyeramkan, Soraya ketakutan tetapi mencoba untuk tenang. Soraya berteriak “Kak Abigail...” tetapi tidak ada sahutan. Tak lama pintu itu terbuka sendiri, di teras rumah ada seseorang berdiri dan membawa tongkat di tangannya, ternyata itu si penyihir jahat. Soraya melangkah menuju si penyihir jahat itu, tiba-tiba penyihir itu mengarahkan tongkatnya kearah Soraya sambil membaca mantra. Soraya menutupi wajahnya sambil berteriak. Tetapi si penyihir itu malah terpental. Soraya pun lari dengan sangat cepat.
Di lain tempat, Putri Abigail menuju ruangan pribadi Raja Kendrick, dia  berakting menangis sambil berkata Soraya terbunuh oleh binatang buas di hutan.
“Ayah... maafkan aku karena aku tidak bisa menjaga adikku” Abigail berkata sambil menangis.
“Apa maksud perkataanmu abigail?” Tanya Raja Kendrick panik.
“Soraya terbunuh oleh binatang buas di hutan. Aku sudah mencegah Soraya untuk tidak ke hutan, tetapi ia malah pergi kesana. Maafkan aku ayah, aku tidak bisa mencegahnya”
Raja Kendrick tidak percaya apa yang telah terjadi, ia terus menangis.

Soraya terus berlari sampai akhirnya ia kelelahan. Matanya berkunang-kunang lalu ia pun pingsan. Keesokan paginya, ia terbangun, kepalanya terasa pusing. Ia tidak tahu ia berada dimana. Lalu ia teringat kejadian di hutan itu, kenapa Abigail meninggalkannya, dan kenapa si penyihir jahat itu bisa terpental. Seketika Soraya teringat perkataan ibunya saat memberikan kalung yang di berikan ibunya dulu.
“Simpanlah kalung ini dengan sebaik-baiknya, kalung ini akan menolongmu. Jangan sampai kalung ini jatuh ke tangan yang salah karena akan berbahaya”
Tiba-tiba datang seorang pria.
“Akhirnya kamu bangun juga” Ujar pria itu
“Kamu siapa?” Tanya Soraya
“Aku Arthur, sekarang kamu berada di rumahku. Aku menemukanmu saat aku lewat  hutan, kamu sudah tertidur selama tiga hari”
“Hmm... terimakasih karena sudah menolongku. Tapi aku harus kembali ke istana”
“Apakah kamu seorang putri?”
“Aku Putri Soraya” Ucap Soraya sambil menjulurkan tangannya.
“Jadi apa yang terjadi?” Tanya Arthur.
Soraya menceritakan semuanya kepada Arthur. Arthur ingin membantu Soraya untuk menyingkirkan penyihir Livya. Arthur adalah pria yang baik dan tampan.
Keesokan harinya, Soraya dan Arthur pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Hari ini Soraya berulang tahun yang ke-16. Hari yang sangat menyenangkan untuk Soraya. Ratu Tanyia berkata kepada Soraya, dia akan mendapatkan kekuatannya pada saat ia berumur 16 tahun. Soraya ingin membuktikan itu. Soraya mencoba mengangkat sebatang kayu dengan pikirannya, alhasil Soraya bisa melakukannya. Soraya tercengang, ia masih tidak percaya dengan kekuatannya itu. Arthur yang melihatnya juga tercengang.
“Wow... itu sangat mengagumkan” Ujar Arthur
Di istana, Abigail geram mendengar Soraya masih hidup. Abigail pergi ke hutan menghampiri penyihir Livya. Sesampainya disana, terjadi pertentangan antara penyihir Livya dan Putri Abigail. Penyihir Livya kesal dengan Abigail. Penyihir Livya menyerang Abigail sampai terpental jauh dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
Tidak jauh dari rumah penyihir Livya, Soraya dan Arthur mendengar suara seseorang yang beradu mulut. Soraya dan Arthur menghampirinya, dan saat mereka lihat Abigail tidak berdaya, mulutnya mengeluarkan darah.
“Apa yang kamu lakukan” Soraya dengan kesal
“Aku hanya memberinya pelajaran” Jawab Livya dengan senyum tipis
“Kau yang telah membunuh ibuku, sekarang kau ingin membunuh kakak ku. Aku tidak akan membiarkan ini terjadi” Ucap Soraya sambil menangis
“Hahaha... untuk apa kamu ingin menolongnya, dia saja ingin membunuhmu” Ujar Penyihir Livya sambil tertawa
“Apa yang kau katakan?” Tanya Soraya
“Dia menyuruhku untuk membunuhmu. Tanpa di suruh, aku pasti akan membunuhmu. Sekarang umurmu 16 tahun bukan? Ah... Akan sedikit sulit untuk membunuhmu, tapi itu bukan masalah bagiku” Ucap Livya.
Terjadi serang menyerang antara Putri Soraya dan Penyihir Livya. Akhirnya, putri Soraya bisa mengalahkan penyihir jahat Livya. Keadaan Abigail semakin memburuk, Abigail meminta maaf kepada Soraya atas semua kesalahannya.
“Soraya... aku minta maaf karena mencoba membunuhmu” Ucap Abigail dengan terbata-bata.
“Aku sudah memaafkan kakak. Aku mohon kakak bertahan” Soraya sambil menangis.
“Kamu akan hidup bahagia jika tanpa aku” Ucap Abigail sambil tersenyum.
Abigail dan penyihir Livya meninggal. Soraya Kembali ke istana. Arthur diangkat sebagai Prajurit oleh Raja Kenderick. Mereka hidup dengan tenang dan bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar